SAMARINDA – Kota Tepian tengah dalam bahaya. Bendungan
Benanga di Kelurahan Lempake yang menahan aliran sungai di sana,
terancam runtuh. Pasalnya, Balai Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan
Umum (PU) melaporkan hasil kajian yang menyatakan terjadi keretakan di
bendungan itu. Jika tak cepat ditangani, banjir besar bisa terjadi.
“Sudah harus ada tindakan. Keadaannya sudah
kritis,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Dadang Airlangga di ruang rapat wali kota, kemarin (12/11).
kritis,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Dadang Airlangga di ruang rapat wali kota, kemarin (12/11).
Kegentingan itu, kata dia, telah diajukan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mendapat penanganan darurat. Hanya, dari sana, malah dialihkan ke BPBD Kaltim lantaran berada di lingkup provinsi. Penanganan ini juga bakal melibatkan Kementerian PU. “Akan dilakukan lima titik peringatan dini. Penguatan tebing melalui PU juga akan dilakukan,” ucapnya lagi.
Senada, Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, Wahyu Widi menyebutkan, keretakan
bendungan jelas mengancam Samarinda. Ini bisa mengakibatkan bencana
besar di Kota Tepian. Mencegah kemungkinan bencana yang lebih luas,
pihaknya bakal menginventarisasi potensi yang membuat aliran Sungai
Karang Mumus sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS) menuju Sungai Mahakam
terhambat. “Akan disiapkan juga early warning system untuk banjir. Jadi
ke depan bisa tahu jika akan ada bencana banjir. Kita perlu mengadang
banjir bandang!” tegasnya.
Sementara, penanganan keretakan bendungan, kata dia, Pemprov mendapat
dukungan Balai Sungai dari Kementerian PU yang menyiapkan dana hampir Rp
60 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar